Jumat, 30 Juni 2017

Andragogi & Pedagogi

ANDRAGOGI DAN PEDAGOGI
            Mungkin banyak kita yang  bertanya-tanya mengenai perbedaan antara andragogi dan pedagogi, Nah, Andragogi merupakan ilmu pembelajaran untuk orang dewasa dan teleh digunakan secara luas  untuk rancangan pelatihan organisasi, khususnya dalam bidang penekanan pada keterampilan lunak (soft skill), misalnya pengembangan manajemen. Sedangkan Pedagogi adalah ilmu pembelajaran yang ditujukan untuk anak-anak, misalnya pendidikan wajib selama dua belas tahun.
A. Andragogi
Knowes (1984), memberikan contoh penerapan prinsip-prinsip andragogy   dengan desain pelatihan sebagai berikut;                                                                                                                                     1. Ada kebutuhan untuk menjelaskan mengapa  hal-hal tertentu yang diajarkan, misalnya perintah tertentu, fungsi, operasi dan lain sebagainya.   
            2. Pengajaran harus beriorientasi pada tugas yang bermakna, bukan menghafal. Sehingga kegiatan belajar harus berada dalam konteks  tugas umum  yang akan dilakukan.         
            3. Pengajaran harus mempertimbangkan  berbagai latar belakang yang berbeda dari peserta didik, bahan belajar dan kegiatan  harus memungkinkan berbagai tingkat atau jenis pengalaman sebelumnya.
            4. Orang dewasa umumnya mandiri, pengajaran harus memungkinkan pembelajar mampu menemukan  hal-hal untuk diri mereka sendiri, memberikan bimbingan dan bantuan ketika ada kesalahan yang dibuat oleh orang dewasa tersebut.
Nah, selanjutnya kita akan bahas mengenai asumsi-asumsi Knowles untuk pembelajaran orang dewasa;
ü  Kebutuhan untuk tahu. Peserta didik atau pelajar dewasa perlu mengetahui  mengapa mereka harus mempelajari sesuatu  sebelum mempelajarinya, misalnya ketika proses perkuliahan akan dilaksanakan peserta didik/ mahasiswa harus lebih dahulu membeca materi sehingga pelajaran yang akan disampaikan mudah untuk dipahami oleh pelajar.
ü  Konsep diri.  Peserta didik atau pelajar dewasa harus bertanggung jawab atas keputusan mereka sendiri dan harus diperlakukan sebagai diri. Artinya apa yang dikerjakannya harus dapat dijelaskan secara bertanggung jawab tanpa merugikan orang lain.
ü  Peran pengalaman belajar. Peserta didik atau pelajar dewasa memiliki memiliki pengalaman hidup yang merupakan sumber terkaya baginya  untuk belajar. Namun demikian pengalaman ini diilhami oleh bias dan prasangka.
ü  Kesipan untuk balajar. Peserta didik atau pelajar dewasa siap untuk belajar hal-hal yang perlu mereka ketahui agar dapat  mengatassi  secara efektif situasi kehidupannya.
ü  Orientasi balajar. Peserta didik atau orang dewasa termotivasi untuk belajar apabila mereka merasa bahwa  materi yang dipelajari akan membantu mereka menjalankan tugas-tugas yang dihadapinya sesuai  dengan situassi kehidupan mereka.

B. Pedagogi
            Menurut Malcolms S. Knowles(1970), untuk lebih menjelaskan mengenai perbedaan antara andragogy dan pedagogi maka disajikan pada table berikut;
No.
Andragogi
Pedagogi
1.
Pembelajar disebut “peserta didik” atau “warga belajar”.
Pembejar  disebut “siswa” atau “anak didik”.
2.
Gaya belajar independen.
Gaya belajar dependen.
3.
Tujuan fleksibel.
Tujuan ditentukan sebelumnya.
4.
Diasumsikan bahwa peserta didik memiliki pengalaman untuk berkontribusi.
Diasumsikan nbahwa siswa tidak berpengalamandan/atau kurang informasi.
5.
Menggunakan metode pelatihan aktif.
Metode pelatihan terbilang pasif, seperti metode kuliah/ ceramah.
6.
Pembelajar memengaruhi waktu dan kecepatan.
Guru yang mengontrol waktu dan kecepatan.
7.
Keterlibatan atau kontribusi peserta sangat penting.
Peserta berkontribusi sedikit pengalaman.
8.
Belajar berpusat pada kehidupan nyata.
Belajar berpusat pada isi atau pengetahuan teoritis.
9.
Peserta dianggap sebagai sumber daya utama untuk ide-ide dan contoh.
Guru sebagai sumber daya utama yang memberikan ide-ide dan contoh.
Selanjutnya, Malcom S. Knowles secara lebih rinci menyajikan asumsi dan proses pedagogi  agar dapat dengan mudah dibegakan dengan andragogi. Asumsi dan proses yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:
HAL PEMBEDA
ASUMSI PEDAGOGI
ASUMSI ANDRAGOGI
1. Konsep diri
Ketergantungan.
Peningkatan arah diri atau kemandirian.
2. Pengalaman
Berharga kecil.
Pelajar merupakan sumber daya yang kaya untuk belajar.
3. Kesiapan
Tugas perkembangan; tekanan sosial.
Tugas perkembangan; peran sosial.
4. Perspektif waktu
Aplikasi ditunda.
Kecepatan aplikasi.
5.Orientasi untuk belajar
Berpusat pada substansi mata pelajaran.
Berpusat pada masalah.
6. Iklim belajar
Beroperasi otoritas, resmi dan kompetitif.
Mutualitas/pemberian  pertolongan, rasa hormat, kolaborasi, dan informasi.
7. Perencanaan
Oleh guru.
Reksa(mutual) diagnosis diri.
8. Perumusan tujuan
Oleh guru.
Reksa negoisasi.
9.Desain
Logika materi pelajaran, unit konten.
Diurutkan dalam hal kesiapan unit masalah.
10.Kegiatan
Teknik pelayanan.
Teknik pengalaman (penyelidikan)
11.Evaluasi
Oleh guru
Reksa diagnosis kebutuhan dan reksa  program pengukuran.
Itulah sedikit ulasan mengenai perbedaan andragogy dan pedagogi, berdasarkan penjelasan diatas, dalam tahap belajar yang manakah anda sekarang?:)
                                                           

Pendidikan anak berkebutuhan khusus_Resume 2



Pedidikan Anak Berkebutuhan Khusus
            Sesungguhnya pendidikan merupakan hak seluruh warga negara, termasuk anak-anak yang memiliki ketidakmampuan fisik maupun mental. Mungkin sering kita memandang mereka dengan sebelah mana karena berpetokan pada kekurangan mereka, dan justru kita sering  mengesampingkan perjuangan mereka untuk mendapatkan pengakuan sebagai manusia yang mampu, melalui berbagai keterampilan, bakat, kecakapan,  dan karya yang mereka ciptakan. Yang mungkin orang normal sekalipun tidak mampu, dan tidak terpikir untuk melakukan seperti yang mereka lakukan. Banyak dari kita memahami kehidupan mereka hanya sebatas memperoleh makanan, namun benarkah semua itu ? Karena jauh di lubuk hati mereka sesungguhnya kasih sayang dan dukunganlah yang paling mereka butuhka, layaknya manusia normal. Ketika suatu pertunjukan dari antara orang-orang yang mengalami keterbatasan ditayangkan, kita mungkin akan merasa sangat terhibur, dan takjub dengan seluruh pertunjukan yang mereka selenggarakan. Dan bagi banyak kita memahaminya sebagai hiburan semata, dan kita mengesampingkan perjuangan yang mereka lakukan untuk memperoleh pengakuan.
            Inilah yang membedakan kita dengan mereka, mereka dengan segala kerterbatasannya berusaha untuk  bangkit dan berusaha untuk melampaui keterbatasan mereka dan kita sebagai manusia normal yang memiliki keberuntungan untuk menjalani hidup dengan perlakukan normal justru menjadi pemberontak, malas mengasah diri (karena menganggap diri sebagai manusia yang sempurna), dan kurang berusaha. Sehingga mereka yang berkekurangan justru menjadi orang yang paling beruntung daripada kita, karena dengan keterbatasannya mereka dapat berinovasi untuk melakukan hal lebih dari yang orang lain harapkan. Kalau begitu, siapakah mereka (anak) yang   menderita ketidakmampuan itu?                                              Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai kondisi  anak-anak yang menderita ketidakmampuan, untuk lebih memahami dan mendalami mereka atau sekedar untuk mengetahui keadaan mereka, kita perlu mengetahui  perbedaan antara istilah” ketidakmampuan”(disability) dengan “cacat” (handicap) karena dahulu istilah  ini sering dipakai  bersama-sama. Disability adalah keterbatasan fungsi yang membatasi kemampuan seseorang. Handicap adalah kondisi yang dinisbahkan (ditimpakan/ diberikan)  kepada seseorang yang menderita ketidakmampuan. Kondisi ini boleh jadi disebabkan oleh masyarakat, lingkungan fisik, atau sifat orang itu sendiri (Lewis, 2002)
            Para pendidik lebih sering menggunakan istilah “children with disabilities” (anak yang menderita gangguan/ ketidakmampuan) daripada menggunakan istilah “disabled children” (anak cacat), tujuannuya adalah  memberi penekanan pada anaknya, bukan pada cacat atau ketidakmampuannya. Anak-anak yang menderita ketidakmampuan juga tidak lagi doisebut  sebagai “handicapped” (penyandang cacat), walaupun istilah handicapping condition masih dipergunakan untuk hambatan belajar dan hambatan fungsi dari seseorang yang mengalami ketidakmampuan. Selanjutnya, kita akan mengelompokkan ketidakmampuan dan gangguan (disorder) sebagai berikut; gangguan organ indra( sensory), gangguan fisik, reterdasi mental, gangguan bicara dan bahasa, gangguan belajar (learning disorder), attention deficit hyperactivity disorder, dan gangguan emosional dan perilaku. Berikut pembahasn singkat mengenai pengelompokan gangguan;
v  Gangguan Indra
Meliputi gangguan atau kerusakan pada penglihatan dan pendengaran.
1. Gangguan penglihatan. Beberapa anak/siswa mengalami gangguan penglihatan yang belum diperbaiki. Misalnya perilaku memicingkan mata, membaca buku dengan jarak yang sangat dekat, sering mengucek-ucek mata, dan mengeluh karena pandangan kebur atau suram, maka anak perlu dianjurkan untuk memeriksa diri(Boyles & Contadino, 1997). Anak-anak yang menderita low vision memiliki jarak pandang antara 20/70 dan 20/200( pada skala Snellen  dimana jarak normalnya adalah 20/20 apabila dibantu lensa korektif.  Anak low  vision dapat membaca buku dengan huruf/tulisan besar atau dengan menggunakan kaca pembesar. Anak yang buta secara educational (educationally blind) tidak dapat menggunakan indrta penglihatan mereka untuk belajaran dan harus menggunalkan pendengaran dan sentuhan untuk belajar, misalnya membaca dengan menggunakan huruf braille.Tercatat bahwa 1 dari 3000 anak didunia tergolong educational blind.
2. Gangguan pendengaran
Gangguan pada pendengaran dapat menyulitkan anak untuk belajar. Anak yang menderita tuli sejak lahir atau sejak kanak-kanak umumnya lemah dalam kemampuan berbahasa dan berbicara. Jika anak mendemperkan telinga ke speaker, sering meminta pengulangan penjelasan, tidak mengikuti perintah atau sering mengeluh sakit pada telinga, dingin dan elergi, maka sebagai pendidikan suruh anak untuk memeriksa diri ke THT (Patterson & Wright, 1990). Ada beberapa alat tegnologi yang dapat digunakan oleh penderita gangguan pada pendengaran, misalnya; pemasangan coclear (dengan prosedur pembedahan), menempatkan semacam alat pendengar ditelinga (prosedur pembedahan untuk disfungsi telinga tingkat menengah) bukan prosedur permanen, sistem hearing aids dan amplifikasi, perangkat komunikasi(teletypewritertelephone, dan RadioMall) menggunakan internet.
v  Gangguan Fisik
Gangguan fisik anak meliputi gangguan ortopedik,  seperti gangguan akibat cidera di otak(cerebral palsy) dab gangguan kejang-kejang (seizure). Anak yang mengalami gangguan ini membutuhkan pendidikan khusus dan pelayanan khusus, seperti transportasi, terapi fisik, pelayanan kesehatan sekolah, dan pelayanan psikologi khusus.
1. Gangguan ortopedik, biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena adanya massalah di otot, tulang, atau sendi, tingkat keparahannyapun bervariasi.
2. Cerebral palsy, adalah gangguan berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan goyah (shaking), atau bicaranya tidak jelas. Penyebab umum dari cerebral palsy adalah kekurangan oksigen saat kelahiran.
3.Gangguan kejang-kejang, jenis yang sering kali ditemui adalah epilepsy, gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang.
v  Retardasi Mental
Ciri utama retardasi mental adalah lemamhnya fungsi intelektual. (Zigler, 2002). Lama sebelum muncul tes formal untuk menilai kecerdasan, orang dengan retardasi menal dianggap sebagai orang yang tidak dapat menguasai keahlian yang sesuai dengan umurnya serta tidak dapat mengurus dirinya sendiri. Nilai tes kecerdasan dipakai untuk menunjukkan seberapa perahkah retardasi seseorang, jika tergolong ringan seorang anak masih diperbolehkan untuk mengikuti pelajaran di kelass umum, namun jiuka tergolong parah seorang anak harus dimasukkan ke kelas khusus. Kondisi ini terjadi dibawah umur 18 tahun, yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan ( IQ dibawah 70) dan sulit beradaptasi dengan  kehidupan sehari-hari.
Berikut klasifikasi dan tipe retardasi mental;
Tipe Retardasi Mental

Rentang IQ
Persentase
Ringan
55-70
89
Moderat
40-54
6
Berat
25-39
4
Parah
<25
1
\
Adapun penyebab dari retardasi mental adalah akibat factor genetic dan kerusakan otak (Dykens, Hodapp, & Finucne, 2000).
Ø  Faktor genetik, bentuk paling umum dari retardasi mental adalah Down syndrome yang diwariskan  secara genetik. Anak dengan sindrom down ini memiliki lebih kromosom ke-47.  Wajahnya bulat, tengkorak yang datar, , ada kelebuhan lipatan putih di atas alis, lidah panjang, kaki pendek, dan retardasi kemampuan motor dan mental. Fragile X sindrom adalah tipe ke dua yang lebih lazim dari retardasi mental. Sindrom ini diwariskan  secara genetic melalui kromosom X yang tidak normal, yang menyebabkan retardasi mental yang ringan sampai berat. Ciri anak penderita sindrom fragile  X ini adalah wajahnya memanjang, rahang menonjol, telinga panjang, hidung pesek, dan koordinassi tubuh yang buruk.
Ø  Kerusakan otak, diakibatkan oleh bermacam-macam infeksi atau karena factor lingkungan luar (Das, 2000). Infeksi pada ibu hamil , seperti rubella (German measles), sipilis, herpes, dan AIDS, dapat menyebabkan retardassi pada diri anak.. Faktor  lingkungan luar yang dapat menyebabkan retardasi mental antara lain; benturan kepala, malnutrisi, keracunan, , luka saat kelahiran, atau karena ibu hamil kecanduan alcohol.
v  Gangguan Bicara dan Bahasa
Gngguan bicara dan bahasa  meliputi masalah dalam berbicara, seperti; gangguan artikulasi, gangguan suara, dan gangguan kefasihan berbicara( seperti kesulitan menerima informasi dan dan mengekspresikan bahasa).
1. Gangguan Artikulasi, merupakan masalah dalam pengucapan suara secara benar. Artikulasi pada anak usia enam sampai tujuh tahun tidak selalu bebas dari kesalahan, namun pada usia selanjutnya seharusnya artikulasi mereka seharusnya sudah baik.
2. Gangguan suara, gangguan ini yampak dari pengucapan yang tidak jelas, keras, terlalu kencang, terlalu tinggi, atau terlalu rendah. Suara anak yang berbibir sumbing biasanya akan sulit dimengerti.
3. Gangguan kefasihan atau kelancaran bahasa, biasanya dinamakan “gagap”. Kondisi ini terjadi ketika ucapan anak terbata-bata, jeda panjang, atau berulang-ulang.
4. Gangguan bahasa, merupakan kerusakan sigbifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak. Gangguan bahasa dapat menyebabkan masalah belajar serius (Bernstein & Tiegerman-Farber, 2002).
Ø  Bahasa reseptif adalah gangguan penerimaan dan pemahaman atas bahasa. Anak akan mengalami kesulitan untuk menerima informasi. Informasi akan masuk tetapi otak akan sulit untuk memprosesnya secara efektif, yang menyebabkan anak agak cuek atau bengong.
Ø  Bahasa ekspresif berkaitan dengan kemampuan menggunakan bahasauntuk menggekspresikan pikiran dan berkomunikasi dengan orang lain.
v  Ketidakmampuan Belajar
Berdasarkan defenisi dan kriterianya, anak yang menderita gangguan belajar;
1. memiliki kecerdasan normal dan diatas normal
2. kesulitan untuk setidaknya satu mata pelajaran dan biasanya beberapa mata pelajaran
3. tidak memiliki masalah dan gangguan lain , seperti retardasi mental yang menyebabkan kesulitan ini.  Konsep umum gangaghuan atau ketidakmampuan belajar mencakup masalah dalam kemampuan mendengar, berkonsentrasi, berbicara, berpikir, memori, membaca, menulis, mengeja, dan keterampilan sosial ( Kamphaus, 2000). Dysleksia adalah kerusakan parah dalam kemampuan untuk  membaca dan mengeja.
Diagnosis untuk anak yang mengalami gangguan belajar, terutama gangguan belajar ringan sangat sulit, karena gejalanya tidak terlalu tampak karena anak dengan gangguan belajar dapat berkomunikasi secara verbal, dan tidak menarik diri dari lingkungan.
Ø  Strategi intervensi, banyak intervensi difokuskan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak. Misalnya dengan belajar fonologi di taman kanak-kanak dapat memberikan efek baik bagi anak untuk lanjut ke SD.
v  Attention Deficit Hyperactivity  Disorder (ADHD)
Merupakan  bentuk ketidakmampuan anak yang ciri-cirinya antara lain;
1. kurang perhatian
2. hiperaktif dan;
3. impulsif.
Anak yang kurang perhatian (inantentive) akan sulit berkonsentrasi dengan satu hal dan mungkin akan cepat bosan  mengerjakan tugas. Anak hiperaktif akan menunjukkan level aktivitas fisik yang tinggi, hampir selalu bergerak. Dan anak impulsive sulit untuk mengendalikan reaksinya dan gampang bertindak tampa berfikir panjang lebih dahulu. Anak yang menunjukkkan gejala ADHD bisa didiagnosis sebagai;
1. ADHD dengan kecenderungan lebih pada kurang perhatian
2. ADHD dengan kecenderungan lebih pada hiperaktif/ impulsif
3.ADHD dengan kecenderungan baik itu pada kurang perhatian dan hiperaktif /impulsif.
Penyebab utama dari ADHD sampai saat ini belum dapat diketahui, namun beberapa pendapat mengatakan bahwa penyebabnya adalah; rendahnya level neurontransmitter(pesan kimiawi dalam otak), abnormalitas prenatal, dan abnormalitas postnatal (Auerbach, dkk., 2001), serta factor hereditas karena 30 hingga 50 persen anak yang mengalami ADHD memiliki saudara yang juga mengalami gangguan atau orang tua dan keluarga yang mengalami gangguan ADHD (Woodrich, 1994).
v  Gangguan Perilaku dan Emosional
Terdiri dari masalah serius yang terus menerus, berkaitan dengan masalah pribadi atau sekolah, agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan masalah pribadi dan sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik sosialemosional yang tidak tepat. Ada bermacam-macam istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan gangguan  emosional dan perilaku seperti emotional disturbance,  behavior diorders, dan maladjusted children ( Coleman & Webber, 2002).
1. Perilaku agresif, di luar control, beberapa anak yang mengalami gangguan emosional serius dan melakukan tindakan yang mengganggu, agresif, membangkang, dan membahayakan biasanya dianjurkan untuk dibimbing secara khusus di pendidikan khusus.
2.Depresi, Kecemasan, dan Ketakutan, beberapa anak ada yang memendam masalahemosionalnya. Depresi, kecemasan, kketakutan mereka semakin hebat dan menetap sehingga kemampuan mereka dalam belajar semakin menurun. Biasanya anak yang mengalaminya merasa dirinya tidak berharga lagi dan bahkan berusaha untuk melukai dirinya dalam level parah, menganggap bahwa masalahnya tidak akan pernah membaik/selesai, tampak lesu dan tidak bersemangat dalam jangka waktu yang cukup lama.
Isu Pendidikan yang Berkaitan dengan Anak yang Menderita Ketidakmampuan
            Ketentuan hukum telah menyatakan bahwa sekolah hatus melayani semua anak yang mengalami gangguan.
a. Aspek Hukum, Pada awalnya anak yang mengalami ketidakmampuaan tidak diperbolehkan masuk sekolah atau tidak dilayani secara semestinya. Sehingga pada pertengahan  tahun 1960-an dan 1970-an anggota dewan perwakilan , pengadilan federal, dan kongres AS mengakui hak anak yang menderita gangguan untuk mendapatkan pendidikan di sekolah khusus. Itulah yang mendasari terbukanya pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus.
b. Individual with Disabilities Education Act (IDEA).
IDEA menetapkan mandate luas  untuk pelayanan bagi semua anak penderita ketidakmampuan. Mandat ini mencakup evaluasi dan determinasi eligibilitas (eligibility), pendidikan yang tepat dan rancangan pendidikan yang disesuaikan dengan setiap anak (Individualized Educational Plan [IEP]), dan pendidikan di dalam lingkungan yang tidak terlampau ketat (Educational in the Least Restrictive  Environment [LRE]), yang kemudian diganti dengan nama conclution (konklusi). Artinya menempatkan anak-anak yangmengalami ketidakmampuan di lingkungan layaknya sekolah umum, atau mendidik anak di kelas dengan pendidikan special di kelas regular (Idol, 1997).
c. Penempatan dan Pelayanan
            Bukan hanya manusia normal pada umumnya, anak penderita ketidakmampuan juga dapat ditempatkan  di berbagai setting, dan serangkaian pelayanan dapat dipakai untuk meningkatkan pendidikan mereka. Penempatan anak dengan ketidakmampuan ini disusun dari yang kurang restriktif sampai yang lebih restriktif ( Deno, 1970);
1. Kelas regular dengan dukungan pengajaran tambahan dikelas regular.
2. Sebagian waktu dihabiskan di ruang sumber daya
3. Penempatan full-time dalam kelas pendidikan khusus
4. Sekolah Khusus
5. Instruksi Rumah
6. Instruksi di rumah sakit atau institusi lainnya.
            Pelayanan untuk anak dapat disediakan oleh guru kelas regular, guru sumber daya, , guru pendidikan  khusus, konsultan kolaboratif, dan professional lainnya( Detter, Dyck, & Thurston, 2002). Dan yang lebih utama adalah dukungan dari keluarga dan lingkungan agar anak yang menderita gangguan dapat mengasah potensi yang dimilikinya dengan senang  hati dan merasakan kehidupan dan perlakuan yang normal dari lingkungan sekitar. Dan saya ingin menyadarkan saya dan anda yang membaca artikel ini akan satu kutipan seorang bijak yang menyatakan ;  JANGAN PERNAH merasa paling besar dan mengecilkan kehidupan orang lain. Jangan merasa sok  hebat dan mengganggap remeh orang lain. Jangan merasa selalu benar dan menghakimi orang lain selalu salah. Bukankah kita semua akan kembali dengan tangan hampa saat nafas kita berhenti? Lalu apa lagi yang kita sombongkan.
Artinya; bahwa mereka yang menderita ketidakmampuan juga memiliki hak yang sama dengan kita yang normal, sesungguhnya kita harus berterima kasih pada mereka karena dengan kehidupan mereka kita dapat mensyukuri dan dapat saling menggandengkan tangan kita atas setiap suka dan duka yang kita miliki, karena kita adalah saudara dalam kehidupan J.



Inspirasi kehidupan Dina Masa remaja hanyalah tujuh tahun, begitu singkat, tetapi ketujuh tahun ini mempengaruhi enam puluh satu sisanya...